Seiring berjalannya waktu, ku pejamkan mata dan berfikir atas kekuasaan Allah SWT menyangkut semua yang ada di dunia ini, sampai pada suatu kesimpulan bahwa tidak ada ciptaan Allah di dunia ini yang tidak bermanfaat. Ciptaan yang begitu indah dan teratur, menandakan kesempurnaan Allah SWT. Berbagai hal yang kita pandangi dan perhatikan semua berawal dari kesamaan dan kebersamaan. Allah menciptakan hujan dan bersamanya ada kemarau, Allah menciptakan Adam bersamanya ada Hawa, Allah menciptakan bumi bersamanya ada langit, Allah menciptakan kesulitan bersamnya ada kemudahan. Semua yang Allah ciptakan di dunia ini saling beriringan dan saling melengkapi. Ibarat suatu bangunan yang kokoh, kebersamaan pasti bersamanya.
Allah menciptaka semua yang ada di dunia ini bukan tanpa sebab, ianya yang saling melengkapi menjadikannya sempurna. Sayur yang kita makan tanpa diberi garam akan terasa hambar, begitupun kehidupan kita. Allah memberikan kesulitan bukan kerena Allah tidak sayang kepeda kita, tetapi itu bukti cintannya kepada kita. Terkadang kita selalu meminta dalam dao-dao kita agar diberikan keimanan, Allah kabulkan seketika doa kita dengan memberikan kemiskinan, karena Allah tahu bahwa kemiskinan akan mendekatkan pada kekufuran. Apakah dengan kondisi seperti itu kita mampu mempertahankan keimanan kita?. Salah satu contoh dan realita yang bisa kita liat adalah kisah perjalanan ust. Felix Xiauw dalam mempertahankan keimanannya, maka kita akan mendapati keteguhan dan kesabaran beliau walaupun diusir dari rumahnya, hingga merasakan pada kondisi sangat kekurangan, tetapi beliau yakin atas agama islam yang telah dipilihnya. Ataupun kisah sahabat Bilal bin Rabba dengan ujian sebagai hamba sahaya kemudian disiksa dengan siksaan yang begitu dasyat, tetapi sahabat Rasulullah SAW itu mampu mempertahankan keimanannya dan setelah itu beliau menjadi muazim pertama yang Langkah kakinya telah terdengar di surga. “Bersama Kesulitan Ada Kemudahan”.
Lalu kita juga berdoa dan meminta kepada Allah agar diberi kelulusan dalam kuliah dan Allah juga menjawabnya. Teringat ketika ku melaksanakan penelitian tesis sebagai syarat kelulusan S2. berbagai macam kendala yang kuhadapi, mulai dari beberapa kali menganti judul tesis, terjadinya pergantian pembimbing sampai pada beberapa kali kegagalan percobaan dalam penelitian. Tetapi ku tahu semua itu merupakan ukuran apakah saya layak menyandang gelar master atau tidak. Ketika segala sesuatu yang kita lakukan kemudian kita berbaik sangka pada Allah, maka Allah akan menunjukkan jalannya.
Sekali lagi bersama kesulitan ada kemudahan, di ayat tersebut Allah mengulangi sampai dua kali, ini menandakan ketegasan, Allah telah menyatakan bahwa keduanya tidak akan terpisahkan “bersama kesulitan ada kemudahan”. Berjalan dibarisan para pengemban dakwah dan para pejuang agama Allah tidaklah mudah, selalu ada rintangan hambatan dan tantangan yang selalu menghadang di tengah jalan bahkan di pintu gerbang sekalipun. Jika kita menelisik lebih jauh akan kita dapati bahwa perjuangan Rasulullah SAW dalam mendakwahkan islam secara menyeluruh/kaffah banyak memenuhi cobaan, mulai dari beliau dikatakan sebagai pemisah keluarga, orang gila, penyihir, propaganda kafir quraisy, hingga beliau diboikot. Namun beliau tetap mempertahankan dakwah ini, bahkan beliau menyampaikan kepada pamannya walaupun matahari di tangan kanan dan rembulan di tangan kiri maka aku tidak akan meninggalkan dakwah ini. Bersama kesulitan ada kemudahan, sekarang rosulullah telah tiada dan beliau telah meninggalkan mukzizatnya berupa al-Qur’an yang menjadi pedoman sekaligus aturan dalam menyelesaikan persoalan hidup. wahai Saudaraku seiman, berdakwah itu berat, kamu akan merasa kesulitan jika melaksanakannya secara sendirian, mari kita berjamaah agar lebih mudah.